Liturgi Dalam Gereja Katolik
Liturgi adalah kegiatan dari Kristus Paripurna, dalam bahasa Latin Christus totus,  atau Kristus seluruhnya, yaitu Kristus di surga sebagai kepala dan  seluruh jemaatNya yang masih ada di dunia, yaitu Gereja yang merupakan  Tubuh Kristus, dalam korban pujian dan syukur kepada Allah.
Liturgi Sakramen-sakramen
Pertama-tama adalah Liturgi Sakramen-sakramen: baptis, krisma, ekaristi, pengakuan dosa, urapan orang sakit, tahbisan suci dan perkawinan; puncak dan sumber liturgi sakramen adalah Perayaan Ekaristi atau Misa. Konsili Vatikan II  menyatakan: "Upacara liturgi bukanlah tindakan perorangan, melainkan  perayaan seluruh Gereja sebagai Sakramen kesatuan, yaitu umat kudus yang  berhimpun bersama Uskup" (Sacrosanctum Concilium, no 26). Maka "Sebagai  perayaan bersama dengan dihadiri banyak umat yang ikut serta secara  aktif, harus ditandaskan, bahwa bentuk ini lebih diutamakan daripada  ibadat perorangan yang bersifat pribadi" (Sacrosanctum Concilium, no  27).
Liturgi dirayakan dengan menggunakan pelbagai tanda dan lambang,  baik yang berasal dari pengalaman manusia, tanda-tanda "Perjanjian"  antara Allah dan umatNya, tanda-tanda yang diangkat oleh Kristus, dan  tanda-tanda sakramental, yang semuanya merujuk pada keselamatan yang  berasal dari Kristus, menggambarkan dan mencicipi di masa sekarang  kemuliaan surga. Juga dengan menggunakan perkataan (terutama dalam Liturgi Sabda di mana Kitab Suci dibacakan dan direnungkan) dan Tindakan (terkait dengan masing-masing Sakramen: misalnya pembaptisan, pengurapan minyak, Liturgi Ekaristi, penumpangan tangan). Dengan nyanyian dan musik, dan gambar-gambar kudus, misalnya ikon.
Masa Liturgi
Sepanjang tahun Gereja merayakan karya keselamatan Allah dengan  kenangan suci. Seminggu sekali pada hari Minggu, yang disehut Hari  Tuhan. Sekali setahun Gereja merayakan kebangkitan Tuhan pada hari  Paska, bersama-sama dengan sengsara dan wafatNya yang menyelamatkan.  Sekali setahun Gereja merayakan kelahiran Tuhan (Natal).  Kenangan-kenangan itu menjadi pedoman hidup setiap hari dengan corak  tertentu. Maka ada Masa (Lingkaran) Liturgi yang berhubungan dengan Natal,  ada Masa (Lingkaran) Liturgi yang berkaitan dengan Paskah, dan ada Masa  Biasa. Seluruhnya diatur dengan lengkap dalam Tahun Liturgi, yang  dimulai dengan Masa Adven, Masa Natal, Masa Biasa bagian I, Masa Prapaska, Masa Paska, dan Masa Biasa bagian II ditutup dengan Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta.
Hari Tuhan
Hari Minggu adalah hari di mana umat berkumpul merayakan liturgi,  "untuk mendengarkan Sabda Allah dan ikut serta dalam perayaan Ekaristi,  mengenangkan sengsara, kebangkitan dan kemuliaan Tuhan Yesus, serta  mengucap syukur kepada Allah" (Sacrosanctum Concilium no 106).
Peringatan Orang Kudus
Dalam daur tahunan, Gereja merayakan peringatan para martir dan orang kudus  sebagai perayaan Paska Tuhan di dalam mereka "yang telah menderita dan  dimuliakan bersama Kristus. Gereja memaparkan teladan mereka kepada umat  beriman dalam menarik semua orang kepada Allah Bapa  melalui Kristus, dan atas pahala-pahala yang diterima para martir dan  orang kudus, Gereja memohon karunia-karunia dari Allah" (Sacrosanctum  Concilium no 104).
Ibadat Harian (Horarium)
Ibadat Harian  merupakan doa seluruh Gereja. Setiap orang ambil bagian di dalamnya  sesuai dengan tempatnya di Gereja dan menurut status hidupnya: para  imam, biarawan dan biarawati, dan awam menurut kemungkinan yang ada pada  mereka. Ibadat Harian dapat dilakukan bersama atau secara perorangan.  Ibadat Harian seakan-akan merupakan kelanjutan dari perayaan Ekaristi.
Ritus
Tata upacara atau ritus  dalam perayaan liturgi yang berbeda-beda menunjukkan kekayaan misteri  Kristus yang khas ditampilkan dalam tradisi liturgi yang beraneka ragam  menurut wilayah geografis dan kebudayaan. Namun pada dasarnya  ritus-ritus menunjukkan misteri keselamatann Kristus yang satu dan sama.  Dengan demikian misteri Kristus disampaikan kepada semua bangsa dengan  budaya dan bahasa mereka masing-masing.
Ritus atau Tradisi Liturgi yang sekarang digunakan adalah Ritus Latin  (terutama Ritus Roma, ritus Ambrosius dan ritus ordo tertentu), Ritus  Bizantin, Ritus Aleksandria atau Koptis, Ritus Siria, Ritus Armenia,  Ritur Maronit dan Ritus Kaldea.
Liturgi dan Aneka Kebudayaan
Agar misteri keselamatan Kristus dapat disampaikan dan meresap pada  setiap orang, maka perayaan liturgi harus sesuai dengan jiwa dan  kebudayaan masing-masing bangsa (Sacrosanctum Concilium no 37-40). Namun  harus diperhatikan kenyataan dalam liturgi bahwa ada bagian-bagian yang  tetap, tidak berubah, karena berasal dari Allah, dan harus dilindungi  Gereja (Yohanes Paulus II, Surat Apostolik Vicesimus quintus annus, no.  16). (http://id.wikipedia.org/wiki/Liturgi)

 










 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar