Selamat datang di blog Info Liturgi

Blog ini dibuat dengan tujuan untuk membantu menyajikan informasi seputar liturgi gereja Katholik serta informasi penting lainnya yang relevan dengan kebutuhan umat saat ini.

Materi yang kami sajikan berasal dari beberapa sumber baik dari internet, buku maupun sumber lainnya yang terpecaya mengingat karena keterbatasan pengetahuan kami.

Harapan kami semoga konten yang disajikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Tuhan memberkati....

Jumat, 27 Juli 2012

SANTA BRIGITA

 
Santa Brigita
Birgitta sering disebut juga ‘ratu Swedia’. Namun sebenarnya ia tidak pernah menjadi ratu, melainkan seorang pengiring ratu.sejak kecil, Birgitta rajin mengikuti misa dengan penuh perhatian mendengarkan khotbah, lebih-lebih bila pastor berkhotbah tentang sengsara dan kematian Tuhan Yesus. Seakan-akan ia mendengarkan sabda Yesus : “Aku menderita dan mati untuk orang-orang yang tidak mencintai Aku.” Birgitta menikah dengan seorang bangsawan dan dikaruniai delapan anak. Di antara mereka, Katarina dihormati pula sebagai santa karena mengikuti jejak ibunya. Puteri inilah yang menyelesaikan karya ibunya dan berhasil mendapatkan pengesahan pais atas berdirinya Ordo Birgitta.

Sewaktu menjadi pengiring ratu, Birgitta berusaha keras agar Raja Magnus II dan permaisurinya hidup lebih baik. Sesudah suaminya meninggal (1344), Birgitta mengundurkan diri, berdoa dan memperoleh banyak penglihatan seperti tercatat dalam bukunya tentang penderitaan Yesus dan kejadian-kejadian yang akan dating. Ia mulai mencurahkan perhatian untuk mendirikan suatuordo demiu menghormati Sang Penebus. Raja menghadiahkan perkebunan Vadstena, yang dijadikan pusat kehidupan rohani di Swedia. Kekhususan Ordo Sang Penebus (Birgittin) ialah bahwa dalam satu biara terdapat banyak suster, beberapa imam dan bruder, yang hidup dalam rumah yang terpisah-pisah tetapi memuji Tuhan secara bersama-sama dalam satu gereja. Urusan biara dipimpin oleh abbas perempuan, sedangkan kehidupan rohani menjadi tanggung jawab seorang imam biarawan.

Untuk memajukan ordonya Birgitta pindah ke Roma. Di kota itu ia bertapa keras dan hidup saleh, memperhatikan orang miskin dan penderita sakit serta memberikan nasehat kepada Paus mengenai masalah-masalah politis. Ia meninggal di Roma sekembali dari ziarah ke Tanah Suci.

Birgitta atu Brigita (1303-1373), pendiri ordo biarawan-biarawati. Santa Birgitta dilambangkan dengan seorang suster yang membawa hosti kudus dalam tangannya dan di atas hosti terdapat salib merah. Santa Birgitta dihormati gereja Katolik di seluruh dunia setiap tanggal 23 Juli.

SEJARAH SANTO BONAVENTURA

Santo Bonaventura

Dikisahkan, bahwa sewaktu kecil ia menderita penyakit yang gawat. Ibunya menggendong bocah itu dan bertemu Fransiskus Asisi. Pada pertemuan itu Fransiskus meramalkan bahwa akan terjadi hal-hal besar pada anak itu. Fransiskus memberikan berkatnya dan berseru: “ O bona ventura”, bagai nama anak itu. Ia belajar teologi di Universitas Paris dan kemudian masuk Ordo Fransiskan. Baginya, belajar berarti berdoa sehingga ia merenung terus-menerus. Ketika orang bertanya dari mana Bonaventura mendapat kepandaiannya, ia menunjuk salib: “Dari Dia! Saya mempelajari Yesus yang disalibkan.” Bonaventura menjaga baik-baik kesegaran otak dan kesehatan badan, agar dapat dimanfaatkan sungguh-sungguh demi mengabdi kepada pengetahuan suci. Setelah ditahbiskan imam, ia senantiasa mengucurkan air mata setiap kali naik altar, karena begitu mendalam rasa hormatnya akan pengenangan kembali peristiwa penyelamatan Yesus pada kayu salib. Ia segera menjadi tenar sebagai mahaguru teologi di seluruh universitas Paris.

Ketika berusia 36 tahun, ia diangkat menjadi pembesar umum Ordo Fransiskan. Ia berjuang keras mengusahakan persatuan diantara para pengikut Fransiskus yang kadang-kadang cepat panas hati karena perbedaan paham dalam hal penghayatan kemiskinan. Ia juga mengutus para saudara seordountuk mewartakan Yesus yang tersalib ke Afrika, india dan bahka sampai Mongolia. Dalam usia 52 tahun ia diangkat menjadi cardinal. Tatkala tengah asyik mencuci piring, tiba-tiba dating utusan paus padanya membawa lambing-lambang kekardinalan. Bonaventura mencuci terus dan menggantung topi cardinal pada dahan pohin. Pada tahun 1274 ia bersama Thomas Aquinas, kawannya, menghadiri Konsili Lyon. Konsili ini untuk jangka waktu pendek berhasil menyatukan kembali Gereja Yunani dan Gereja Latin. Usaha keras Bonaventura itu mulai membawa hasil ketika ia sekonyong-konyong jatuh sakit. Ia wafat dan dimakamkan di Lyon. Jarang ada orang yang dikaruniai keserasian sedemikian antara pengetahuan dan kesucian dalam dirinya.

Bonaventura (1221-1274), uskup dan pujangga gereja (Doctor Seraphicus). Santo Bonaventura dilambangkan sebagai seorang biarawan Fransiskan dengan topi cardinal. Peringatan akan Santo Bonaventura diperingati setiap tanggal 15 Juli.

SANTO BONIFASIUS

 
Santo Bonifasius
 
Bonifasius adalah putera bangsawan Inggris yang bernama kecil Winfrid. Sampai usia 49 tahun, ia menjadi biarawan Benedektin di Exeter dan Nursling. Winfrid mempunyai semangat merasul. Oleh sebab itu, setelah ditahbiskan imam ia minta izin untuk mewartakan Yesus ke Jerman. Sebab pada waktu itu sebagian besar negeri ini belum mengenal Yesus. Ketika umur 40 tahun, ia meninggalkan tanah kelahirannya. Berkat keuletan dan semangat kerjanya yang menyala-nyala, buah karyanya gemilang. Tiga kali ia menghadap Sri Paus melaporkan kemajuannya. Pada kunjungan kedua ia diangkat menjadi uskup yang berkedudukan di Mainz dan membawahi 13 keuskupan. Sejak itu paus memberinya nama Bonifasius, artinya ‘yang berbuat baik’.

Suatu ketika ia berada di Hesse. Masyarakat setempat yang masih kafir itu menyembah dewa tertinggi bernama Donar. Ada sebuah pohon ek – sejenis pohon jati di Eropa – yang sangat tinggi. Mereka menganggap pohon itu keramat dan dihuni oleh Donar. Tentu saja Bonifasius tidak percaya. Ia ingin membuktikan bahwa dewa-dewa tidak berdaya. Ia bermaksud menebang pohon itu dan mengatakan, bahwa jika pohon itu tidak tumbang atau ia sendiri mati karena menebang pohon itu, berarti dewa memang ada; tetapi jika pohon tumbang dan tidak terjadi apa-apa, maka dewa-dewa itu sama sekali tidak ada. Orang-orang itu takut sekali. Akhirnya pohon itu ditebang dan Bonifasius tidak mendapat celaka sedikit pun. Mulailah orang-orang percaya kepada Kristus yang lebih kuasa daripada segala dewa.

Pada usia 73 tahun ia beralih ke daera Frisia. Kedatangannya tidak disambut baik. Bersama 52 orang pengikutnya ia diserang dan dibunuh. Waktu pembunuh menghunus dan mengayun pedangnya, Bonifasius berusaha melindungi kepalanya dengan Alkitab. Tetapi pedang membelah Injil, sehingga menewaskan uskup itu. Kini Alkitab itu masih tersimpan di biara di Fulda. Jenazah Bonifasius disemayamkan dalam gereja biara yang didirikannya.

(Winfrid) Bonifasius, uskup misionaris dan martir. Lahir di Inggis (675) dan wafat di Jerman (775). Santo Bonifasius dilambangkan dengan seorang uskup dengan Alkitab yang tertusuk pedang. Peringatan akan Santo Bonifasius dilakukan setiap tanggal 5 Juni.

Senin, 21 Mei 2012

KIDUNG MARIA

Kidung Maria. (PS 18) – Luk 1 :46-55

Aku mengagungkan Tuhan,
Hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku.
Sebab Ia memperhatikan daku,
Hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sakrang aku disebut yang berbahagia,
Oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa;
Kuduslah nana-Nya.
Kasih saying-Nya turun-temurun,
Kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dengan kebaikan;
Orang kaya diusirnya pergi dengan tanggan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita,
Allah telah menolong Israel, hamba-Nya.
Demi kasih saying-Nya kepada Abraham serta keturunannya.
Untuk selama-lamanya.

Kemuliaan…..

Berdoalah selalu dan mohonlah kepada yang telah memberi kehidupan, kita semua milik Nya maka telah tiba waktunya pikirkan dan doakan sesamamu.

SEPULUH PERINTAH ALLAH



Sepuluh Perintah Allah : (PS 6)- Kel 20 : 1-17

  1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu.
  2. Jangan menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat.
  3. Kuduskanlah hariTuhan.
  4. Hortilah ibu-bapamu.
  5. Jangan membunuh.
  6. Jangan berzinah.
  7. Jangan mencuri.
  8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamu.
  9. Jangan mengingini istri sesamu.
  10. Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil.

LIMA PERINTAH GEREJA

 LIMA PERINTAH GEREJA
  1. Rayakan hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.
  2. Ikutilah Pereyaan Ekaristi pada hari Minggu dan hari raya yang diwajibkan, dan janganlah melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu.
  3. Berpuasalah dan bepantanglah pada hari yang ditentukan.
  4. Mengaku-dosalah sekurang-kurangnya sekali setahun.
  5. Sambutlah Tubuh Tuhan pada Masa Paskah.

Senin, 16 April 2012

MUKJIZAT EKARISTI "HOSTI BERDARAH" TERJADI DI JOGJAKARTA

“Hosti Berdarah” di Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji, Yogyakarta


Foto: Hosti berdarah (sesawi.net)

Demikianlah judul sebuah postingan dari Sesawi.net sebuah situs portal berita Katholik Indonesia. Membaca judul tersebut saya merasa kaget karena selama ini peristiwa-peristiwa mukjijat ekaristi "Hosti Berdarah" berdasarkan berita yang saya baca sepertinya belum pernah terjadi di Indonesia tetapi di negara lain. 

Berita dan peristiwa tersebut bagi saya pribadi tentunya sangat luar biasa dan semakin memperteguh  iman akan Kristus. Hosti yang kita yakini dan imani sebagai tubuh dan darah Kristus sendiri sungguh-sungguh nyata hadir di tengah-tengah kita. Allah ingin menunjukkan kuasanya kepada umat manusia dimana iman seseorang seringkali mudah goyah dan bimbang di jaman modern sekarang ini. Semoga dengan peristiwa tersebut iman kita akan Kristus semakin diteguhkan dan kita semakin mencintai serta merindukan ekaristi setiap saat dalam hidup kita.

Berikut ini kronologi yang saya peroleh melalui Facebook Berita Katholik & Sesawi.net:

Sungguh mengagumkan, barusan Rm Agoeng - Komsos KAS - menulis di milist Paguwuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), ttg kronologi kejadian di Kidul Loji:

"1. Pada tgl 15-4-12 Perayaan Ekaristi dipimpin Rm V Suparman (bukan Rm Saryanto). Sampai Liturgi Ekaristi komuni berjalan lancar2.


2. Saat Komuni:


Seorg Prodiakon menerimakan komuni kpd salah seorang umat muda/remaja. Saat mau disantap, hosti jatuh. Dicari tdk ketemum. Anak td diberu hosti lain lantas disantap. Komuni dilanjutkan.


3. Selesai Komuni, prodiakon matur pd Rama dg takut dan gemetar. Lantas hosti dicari lagi, di tempat dekat pembagian komuni ditemukan gumpalan darah sebesar hosti.


4. Gumpalan darah dilap dg purificatorium kemudian purificatorium dibersihkan dg air suci.


5. Prodiakon yg membagi komuni, anak yg menerima komuni, ibu dari anak tsb dan beberapa umat diajak berdoa bersama dan mohon ampun atas kelalaian.


6. Kemudian purificatorium disimpan di piscis, diletakkan di kapel pastoran.


7. Jam 24.00 Rm Parman bersama Rm Saryanto melihat purificatorium yang disimpan. Yang bekas dibersihkan masih basah dan bercak darahnya mulai pudar, tetapi di bagian kering ada bekas darah warna merah kecoklatan. Baunya wangi.


8. Purificatorium disimpan kembali di kapel.


Begitu kronologi yang saya dapat dari Rm Saryanto."


Bagiku, peristiwa ini menegaskan iman akan Ekaristi dan Adorasi Ekaristi. MAKA jangan sekali-kali bersikap TIDAK HORMAT terhadap SAKRAMEN MAHAKUDUS.


Berkah Dalem

(rmabudippr)
\

Mari melalui kesaksian tersebut, kita lebih menghayati lagi tentang Ekaristi, bahwa apa yang kita sambut benar-benar adalah Tubuh dan Darah Kristus sendiri. Kita persiapkan hati dan pikiran untuk menyambut Kristus sendiri di dalam perayaan Ekaristi kudus. (Sumber: Facebook: Berita Khatolik & Sesawi.net)


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More