Kamis, 08 Maret 2012

TATA GERAK IMAM DAN PELAYAN ALTAR

TATA GERAK IMAM DAN PELAYAN ALTAR

PUMR 274 :
Berlutut, yakni tata gerak yang dilakukan dengan menekuk lutut kanan sampai menyentuh lantai, merupakan tanda sembah sujud. Oleh karena itu, berlutut dikhususkan untuk menghormati Sakramen Mahakudus dan Salib Suci yang digunakan dalam Liturgi Jumat Agung sampai sebelum memasuki Misa Malam Paskah.

Dalam Misa, hanya tiga kali imam berlutut, yaitu pada saat konsekrasi sesudah memperlihatkan hosti dan sesudah menunjukkan piala, dan sebelum imam menyanbut Tubuh Kristus. Ketentuan-ketentuan khusus untuk Misa konselebrasi dipaparkan pada tempat yang bersangkutan (bdk.no.210-251).

Kalau di panti imam ada tabernakel dengan Sakramen Mahakudus di dalamnya, maka imam, diakon dan pelayan-pelayan lain selalu berlutut pada saat mereka tiba di depan altar dan pada saat akan meninggalkan panti imam. Tetapi dalam Misa sendiri mereka tidak perlu berlutut.

Di luar perayaan Ekaristi, setiap kali lewat di depan Sakramen Mahakudus, orang berlutut, kecuali kalau mereka sedang dalam perarakan.
 Para pelayan yang membawa salib perarakan atau lilin menundukkan kepala sebagai ganti berlutut.

PUMR 275
275. Di samping berlutut, ada juga tata gerak membungkuk dan menundukkan kepala. Keduanya merupakan tanda penghormatan kepada orang atau barang yang merupakan representasi pribadi tertentu.
a. Menundukkan kepala dilakukan waktu mengucapkan nama Tritunggal Mahakudus, nama Yesus, nama Santa Perawan Maria, dan nama santo / santa yang diperingati dalam Misa yang bersangkutan.
b. Membungkukkan badan atau membungkuk khidmat dilakukan waktu
(1) menghormati altar;
(2) sebelum memaklumkan Injil, waktu mengucapkan doa "sucikanlah hati dan budiku, ya Allah yang mahakuasa"
(3) dalam syahadat, waktu mengucapkan kata-kata "Ia dikandung dari Roh Kudus dan Ia menjadi manusia";
(4) dalam persiapan persembahan, waktu mengucapkan doa "Dengan rendah hati dan tulus";
(5) dalam Kanon Romawi pada kata-kata "Allah yang mahakuasa, utuslah malaikat-Mu"
Membungkuk juga dilakukan oleh diakon waktu minta berkat kepada imam sebelum mewartakan Injil. Kecuali itu, imam juga membungkuk sedikit waktu mengucapkan kata-kata Tuhan pada saat konsekrasi: "Terimalah ". Baca selengkapnya.....

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More