Sabtu, 28 Juli 2012

SANTO ALOISIUS GONZAGA

 
Santo Aloisius Gonzaga

Luigi dilahirkan di Lombardia, sebagai anak sulung keluarga Pangeran Castiglione. Ibunya memandang dia sebagai karunia istimewa Tuhan. Maka ia membesarkan Luigi dengan penuh perhatian dan kebijaksanaan. Sebab ia mengharap, agar kelak Luigi dapat terpilih menjadi pekerja di kebun anggur Tuhan. Akan tetapi ayahnya mempunyai cita-cita lain atas anaknya : sejak berusia enam tahun, Luigi selalu diajak ikut pergi ke tempat tugas sebagai komandan pasukan. Ia berharap Aloisius kelak menjadi tentara yang perkasa. Namun Aloisius tidak suka dengan cara hidup yang kejam dan bejat di kalangan perwira dan nigrat di istana-istana raja.

Aloisius menjaga kesuciannya dan hidup sebagai pemuda yang cermat dan baik dalam menggunakan waktunya. Akhirnya, ia mengundurkan diri dari dinas ketentaraan. Dan pada usia 16 tahun, ia memutuskan untuk masuk dalam Serikat Jesus. Ia ditolak karena alasan masih terlalu muda. Tahun berikutnya pun permohonannya masih belum terkabul. Namun akhirnya, ayahnya mengijinkan juga Luigi masuk kolose Serikat Jesus di Roma. Aloisius membisikkan rasa leganya dalam kata-kata : “Di sinilah tempat ketenaganku, di sinilah aku ingin menetap!” Ia sangat tekun berdoa, matiraga dan bersikap rendah hati. Dua tahun kemudian ia mengucapkan kaul dan belajar teologi. Semua berjalan lancer sampai saat wabah pes menyerang kota Roma. Para Jesuit membuka sebuah rumahsakit darurat untuk menolong para korban bencana itu. Aloisius terus bekerja di rumah sakit itu tanpa menghiraukan kesehatannya sehingga akhirnya terjangkiti pes. Pada usia yang dangat muda (23 tahun) ia dipanggil Tuhan.

Aloisius (1568-1591), novis Jesuit ; pelindung kemurnian kaum muda. Santo Aloisius dilambangkan dengan seorang frater dengan bunga lily (bakung). Santo Aloisius diperingati pada tanggal 21 Juni oleh gereja katolik di seluruh dunia untuk mengenang karya-karyanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More